Kita bisa memilih menjadi pohon

Kita bisa memilih menjadi pohon
Jika tidak mampu, kita bisa menjadi dahan
Bisa menjadi daun
Bisa menjadi batang
Bisa menjadi akar
Ketika yang lain menjdai pohon, kita melihat mereka menjulang
Dan ketika keterjulangan itu sia sia di mata kita, tak mengapa
Sudah menjadi kodrat bahwa manusia itu berisi iri
Tak mengapa, hanya saja biarkan dia melewati
Biarkan dia melalui
Usahakan, iri pergi
Meski perlahan, tapi pasti
Karena manusia, bisa memilih menjadi pohon
Jika tak mampu, bisa menjadi dahan…daun…batang…akar…

Cerita tentang Surga

Cerita tentang Surga

(16/8/2016)

 

Mereka berteriak kencang-kencang

Memekakkan telinga, memecahkan jiwa

Dia hakimi aq tanpa data

Hanya berdasar informasi tanpa ada klarifikasi

 

Suara mereka menceritakan surga

Himbauan mereka menjanjikan ketenangan jiwa

Yang dibawa mereka kitab-kitab tak berharokat

Yang dianut mereka sesuci-sesuci berpeci

 

Tapi,

Tak kulihat surga dalam hari mereka

Seringkali ketegangan yang memenuhi cerita

Makna-makna yang semu dalam realita

Dan peci mereka, sama dengan peci mereka yang lain

 

Saya memberontak

Saya berteriak, tanpa suara

Saya mengelak, tanpa berteriak

Dan saya muak, tanpa bisa mengelak

 

Hati saya membisu

Saya tak berani menantang Illahi

Saya takut mencurigai

Saya, hanya menikmati cerita tentang surga

Narkoba

Tugas

Mata Pelajaran : Pendidikan Jasmani

Kelas/Semester : X/1

Materi : Narkoba

Rules:

  1. Kerjakan secara berkelompok, satu kelas dibagi menjadi 5 kelompok, tiap kelompok terdiri dari 6-7 anak, anggota kelompok bebas memilih sendiri.
  2. Jawaban pertanyaan ditulis di kertas folio dengan mekanisme tulis tangan (tidak boleh diketik), berikan jawaban yang selengkap dan sejelas mungkin.
  3. Tugas dikumpulkan maksimal minggu depan, 28 Agustus 2010 pada saat jam pelajaran Pendidikan Jasmani.
  4. Tugas akan dinilai secara kelompok, bukan individu.
  5. Pengumpulan tugas yang tidak sesuai aturan akan mendapat nilai “0”.

Jawablah pertanyaan-pertanyaan di bawah ini!

1. Jelaskan jenis-jenis narkoba yang Anda ketahui!

2. Apa yang menjadi penyebab seseorang menjadi pecandu narkoba?

3. Sebutkan berbagai dampak negatif yang terjadi dari penyalahgunaan narkoba dari dua segi berikut ini:

a. Dampak negatif dari segi fisik.

b. Dampak negatif dari segi psikis.

4. Mengapa pengguna narkoba rentan terinveksi HIV?

5. Tuliskan Undang-Undang berikut ini, sesuai dengan kelompok anda:

a. Kelompok 1

UU No.22 Tahun 1997; BAB I, BAB II, BAB III

b. Kelompok 2

UU No.5 Tahun 1997; BAB I, BAB II, BAB III, BAB IV

c. Kelompok 3

UU No.7 Tahun 1997, semua bagian

d. Kelompok 4

UU No.8 Tahun 1996; bagian menimbang, bagian mengingat, bagian menetapkan

e. Kelompok 5

Pasal 78, 79, 81, 82 UU No.22 Tahun 1997; pasal 59, 60, dan 62 UU No.5 Tahun 1997

*Khusus untuk soal no.5, jawaban boleh berupa print out. *Meskipun soal no.5 merupakan soal kelompok, namun tiap kelompok wajib memiliki file jawaban dari semua kelompok dalam bentuk fotokopy. Ex: kelompok 1 disamping memiliki jawaban dari jatah soal no.5 butir a, wajib memfotokopy jawaban dari soal no.5 butir b, c, d, dan e. Semua diikutsertakan saat pengumpulan tugas.

6. Sebutkan usaha-usaha yang dapat dilakukan untuk menanggulangi penyalahgunaan narkoba!

__ SELAMAT MENGERJAKAN __

Yogyakarta, 20 Agustus 2010

Rizki Sito Harimurti

085643602927

sitoha@gmail.com

sitoha.wordpress.com

Tumor Kelenjar Getah Bening

Tumor getah bening artinya ada pertumbuhan sel-sel yang tidak normal di kelenjar getah bening (yang membentuk benjolan). Kelenjar getah bening sendiri adalah kelenjar yang menghasilkan sel-sel untuk pertahanan tubuh terhadap penyakit. Nama lainnya kelenjar getah bening, kelenjar limfe. Kelenjar ini punya saluran di seluruh tubuh, berjalan bersama-sama pembuluh darah dan saraf (jadi kemana-mana selalu bertiga).
Beda tumor dan kanker : tumor sebutan untuk semua benjolan, baik itu jinak ataupun ganas, kalau kanker itu sebutan utk tumor ganas.

Kanker Kelenjar Getah Bening atau Limfoma (flash) adalah sejenis kanker yang tumbuh akibat mutasi sel limfosit (sejenis sel darah putih) yang sebelumnya normal. Hal ini berakibat sel abnormal nenjadi ganas. Seperti halnya limfosit normal, limfosit ganas dapat tumbuh pada berbagai organ dalam tubuh termasuk kelenjar getah bening, limpa, sum-sum tulang, darah maupun organ lainnya. Terdapat dua macam kanker sistem limfatik yaitu: penyakit Hodgkin dan Limfoma Non-Hodgkin (NHL) (flash). NHL adalah sekelompok penyakit keganasan yang saling berkaitan yang mengenai sistem limfatik.
Sistem Limfatik
Sistem limfatik adalah bagian penting sistem kekebalan tubuh yang memainkan peran kunci dalam pertahanan alamiah tubuh melawan infeksi dan kanker. Cairan limfatik adalah cairan putih mirip susu yang mengandung protein, lemak dan limfosit (sel darah putih) yang semuanya mengalir ke seluruh tubuh melalui pembuluh limfatik. Ada dua macam sel limfosit yaitu: Sel B dan Sel T.

Sel B membantu melindungi tubuh melawan bakteri dengan jalan membuat antibodi yang menyerang dan memusnahkan bakteri.

Gejala dan tandaGejala dan tanda NHL meliputi pembengkakan kelenjar getah bening (pada leher, ketiak atau pangkal paha). Pembesaran kelenjar tadi dapat dimulai dengan gejala penurunan berat badan, demam, keringat malam. Tidak ada tes deteksi dini untuk NHL. Bila gejala di atas dijumpai, maka disarankan pergi ke dokter untuk pemeriksaan lebih lanjut.

Penyebab NHLPenyebab pasti belum diketahui. Empat kemungkinan penyebabnya adalah: faktor keturunan, kelainan sistem kekebalan, infeksi virus atau bakteria (HIV, HCV, EBV, Helicobacter Sp) dan toksin lingkungan (herbisida, pengawet dan pewarna kimia).

Jenis NHLTerdapat lebih dari 30 sub-tipe NHL yang berbeda (90 persennya dari jenis sel B), yang dapat dikelompokkan menurut beberapa panduan klasifikasi. Klasifikasi tersebut mempertimbangkan beberapa faktor seperti penampakan di bawah mikroskop, ukuran, kecepatan tumbuh dan organ yang terkena.
Secara umum dapat dikenali beberapa bentuk NHL yaitu amat agresif (tumbuh cepat), menengah dan indolen (tumbuh lambat). Penentuan ini dilakukan dengan mikroskop oleh dokter patologi di laboratorium.

PengobatanPengobatan inti NHL saat ini meliputi kemoterapi, terapi antibodi monoklonal, radiasi, terapi biologik dan cangkok sum-sum tulang. Penentuan jenis terapi yang diambil amat bergantung kondisi individual pasien dan bergantung pada 3 faktor utama:

  1. Stadium
  2. Ukuran
  3. Derajat keganasan

Limfoma Agresif (intermediate/derajat keganasan tinggi) cepat tumbuh dan menyebar dalam tubuh dan bila dibiarkan tanpa pengobatan dapat mematikan dalam 6 bulan. Angka harapan hidup rata-rata berkisar 5 tahun dengan sekitar 30-40% sembuh. Pasien yang terdiagnosis dini dan langsung diobati lebih mungkin meraih remisi sempurna dan jarang mengalami kekambuhan. Karena ada potensi kesembuhan, maka biasanya pengobatan lebih agresif. Standar terapi dahulu meliputi kemoterapi standar CHOP dan/atau kemoterapi dosis tinggi dan cangkok sum-sum. Baru-baru ini, penggunaan rituximab plus kemoterapi standar telah direkomendasikan oleh para peneliti Eropa yang mengobati NHL agresif berdasarkan uji klinisi yang menunjukkan perpanjangan harapan hidup pasien ketika diobati dengan Rituximab + CHOP dibandingkan hanya CHOP.

Limfoma Indolen (derajat keganasan rendah) tumbuh lambat sehingga diagnostik awal menjadi lebih sulit. Pasien dapat bertahan hidup selama bertahun-tahun dengan penyakit ini, tetapi standar pengobatan yang ada tidak dapat menyembuhkannya. Biasanya, pasien memberikan respon yang baik pada terapi awal, tetapi sangat mungkin kanker tumbuh kembali. Pasien dengan limfoma indolen bisa mendapatkan terapi sebanyak lima sampai enam kali sepanjang hidup mereka. Meskipun demikian, pasien biasanya memberikan respon terapi yang semakin rendah. Angka harapan hidup pada limfoma jenis ini, dimana seringkali pasien terkalahkan oleh penyakit ini atau komplikasi yang timbul, berkisar antara enam tahun.

Korban NHLPada tahun 2000 diperkirakan 300,000 orang meninggal karena NHL1. Beberapa selebriti dunia yang meninggal karena NHL adalah: Jacqueline Kennedy Onassis dan Raja Hussein dari Jordania.

FRAKTUR (PATAH TULANG)

DEFINISI

Terdapat beberapa pengertian mengenai fraktur, sebagaimana yang dikemukakan para ahli melalui berbagai literature. Menurut FKUI (2000), fraktur adalah rusaknya dan terputusnya kontinuitas tulang, sedangkan menurut Boenges, ME., Moorhouse, MF dan Geissler, AC (2000) fraktur adalah pemisahan atau patahnya tulang. Back dan Marassarin (1993) berpendapat bahwa fraktur adalah terpisahnya kontinuitas tulang normal yang terjadi karena tekanan pada tulang yang berlebihan.

Dari pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa fraktur merupakan suatu gangguan integritas tulang yang ditandai dengan rusaknya atau terputusnya kontinuitas jaringan tulang dikarenakan tekanan.

Jenis patah tulang

  1. Patah tulang tertutup (patah tulang simplek). Tulang yang patah tidak tampak dari luar.
  2. Patah tulang terbuka (patah tulang majemuk). Tulang yang patah tampak dari luar karena tulang telah menembus kulit atau kulit mengalami robekan. Patah tulang terbuka lebih mudah terinfeksi.
  3. Patah tulang kompresi (patah tulang karena penekanan). Merupakan akibat dari tenaga yang menggerakkan sebuah tulang melawan tulang lainnya atau tenaga yang menekan melawan panjangnya tulang. Sering terjadi pada wanita lanjut usia yang tulang belakangnya menjadi rapuh karena osteoporosis.
  4. Patah tulang karena tergilas. Tenaga yang sangat hebat menyebabkan beberapa retakan sehingga terjadi beberapa pecahan tulang. Jika aliran darah ke bagian tulang yang terkena mengalami gangguan, maka penyembuhannya akan berjalan sangat lambat.
  5. Patah tulang avulsi. Disebabkan oleh kontraksi otot yang kuat, sehingga menarik bagian tulang tempat tendon otot tersebut melekat. Paling sering terjadi pada bahu dan lutut, tetapi bisa juga terjadi pada tungkai dan tumit.
  6. Patah tulang patologis. Terjadi jika sebuah tumor (biasanya kanker) telah tumbuh ke dalam tulang dan menyebabkan tulang menjadi rapuh. Tulang yang rapuh bisa mengalami patah tulang meskipun dengan cedera ringan atau bahkan tanpa cedera sama sekali.

KALSIFIKASI FRAKTUR

Berikut ini terdapat beberapa klasifikasi raktur sebagaimana yang dikemukakan oleh para ahli:

Menurut Depkes RI (1995), berdasarkan luas dan garis traktur meliputi:

1) Fraktur komplit

Adalah patah atau diskontinuitas jaringan tulang yang luas sehingga tulang terbagi menjadi dua bagian dan garis patahnya menyeberang dari satu sisi ke sisi lain serta mengenai seluruh kerteks.

2) Fraktur inkomplit

Adalah patah atau diskontinuitas jaringan tulang dengan garis patah tidak menyeberang, sehingga tidak mengenai korteks (masih ada korteks yang utuh).

Menurut Black dan Matassarin (1993) yaitu fraktur berdasarkan hubungan dengan dunia luar, meliputi:

1) Fraktur tertutup yaitu fraktur tanpa adanya komplikasi, kulit masih utuh, tulang tidak menonjol malalui kulit.

2) Fraktur terbuka yaitu fraktur yang merusak jaringan kulit, karena adanya hubungan dengan lingkungan luar, maka fraktur terbuka potensial terjadi infeksi. Fraktur terbuka dibagi menjadi 3 grade yaitu:

a) Grade I : Robekan kulit dengan kerusakan kulit otot

b) Grade II : Seperti grade I dengan memar kulit dan otot

c) Grade III : Luka sebesar 6-8 cm dengan kerusakan pembuluh darah, syaraf  otot dan kulit.

Long (1996) membagi fraktur berdasarkan garis patah tulang, yaitu:

1) Green Stick yaitu pada sebelah sisi dari tulang, sering terjadi pada anak-anak dengan tulang lembek

2) Transverse yaitu patah melintang

3) Longitudinal yaitu patah memanjang

4) Oblique yaitu garis patah miring

5) Spiral yaitu patah melingkar

Black dan Matassarin (1993) mengklasifikasi lagi fraktur berdasarkan kedudukan fragmen yaitu:

1) Tidak ada dislokasi

2) Adanya dislokasi, yang dibedakan menjadi:

a) Disklokasi at axim yaitu membentuk sudut

b) Dislokasi at lotus yaitu fragmen tulang menjauh

c) Dislokasi at longitudinal yaitu berjauhan memanjang

d) Dislokasi at lotuscum controltinicum yaitu fragmen tulang berjauhan dan memendek.

Penyebab

Sebagian besar patah tulang merupakan akibat dari cedera, seperti kecelakan mobil, olah raga atau karena jatuh.Patah tulang terjadi jika tenaga yang melawan tulang lebih besar daripada kekuatan tulang.

Jenis dan beratnya patah tulang dipengaruhi oleh:

–          Arah, kecepatan dan kekuatan dari tenaga yang melawan tulang

–          Usia penderita

–          Kelenturan tulang

–          Jenis tulang.

Dengan tenaga yang sangat ringan, tulang yang rapuh karena osteo Porosis atau tumor bisa mengalami patah tulang

Lewis (2000) berpendapat bahwa tulang bersifat relatif rapuh namun mempunyai cukup kekuatan dan gaya pegas untuk menahan tekanan. Fraktur dapat diakibatkan oleh beberapa hal yaitu:

  1. Fraktur akibat peristiwa trauma. Sebagisan fraktur disebabkan oleh kekuatan yang tiba-tiba berlebihan yang dapat berupa pemukulan, penghancuran, perubahan pemuntiran atau penarikan. Bila tekanan kekuatan langsung tulang dapat patah pada tempat yang terkena dan jaringan lunak juga pasti akan ikut rusak. Pemukulan biasanya menyebabkan fraktur lunak juga pasti akan ikut rusak. Pemukulan biasanya menyebabkan fraktur melintang dan kerusakan pada kulit diatasnya. Penghancuran kemungkinan akan menyebabkan fraktur komunitif disertai kerusakan jaringan lunak yang luas.
  2. Fraktur akibat peristiwa kelelahan atau tekanan. Retak dapat terjadi pada tulang seperti halnya pada logam dan benda lain akibat tekanan berulang-ulang. Keadaan ini paling sering dikemukakan pada tibia, fibula atau matatarsal terutama pada atlet, penari atau calon tentara yang berjalan baris-berbaris dalam jarak jauh.
  3. Fraktur petologik karena kelemahan pada tulang. Fraktur dapat terjadi oleh tekanan yang normal kalau tulang tersebut lunak (misalnya oleh tumor) atau tulang-tulang tersebut sangat rapuh.

Gejala

Nyeri biasanya merupakan gejala yang sangat nyata. Nyeri bisa sangat hebat   dan biasanya makin lama makin memburuk, apalagi jika tulang yang terkena digerakkan. Menyentuh daerah di sekitar patah tulang juga bisa menimbulkan nyeri. Alat gerak tidak dapat berfungsi sebagaimana mestinya, sehingga penderita tidak dapat menggerakkan lengannya, berdiri diatas satu tungkai atau menggenggam dengan tangannya. Darah bisa merembes dari tulang yang patah (kadang dalam jumlah yang cukup banyak) dan masuk kedalam jaringan di sekitarnya atau keluar dari luka akibat cedera.

Lewis (2006) menyampaikan manifestasi kunik fraktur adalah sebagai berikut:

  1. Nyeri. Nyeri dirasakan langsung setelah terjadi trauma. Hal ini dikarenakan adanya spasme otot, tekanan dari patahan tulang atau kerusakan jaringan sekitarnya.
  2. Bengkak/edama. Edema muncul lebih cepat dikarenakan cairan serosa yang terlokalisir pada daerah fraktur dan extravasi daerah di jaringan sekitarnya.
  3. Memar/ekimosis. Merupakan perubahan warna kulit sebagai akibat dari extravasi daerah di jaringan sekitarnya.
  4. Spame otot. Merupakan kontraksi otot involunter yang terjadu disekitar fraktur.
  5. Penurunan sensasi. Terjadi karena kerusakan syaraf, terkenanya syaraf karena edema.
  6. Gangguan fungsi. Terjadi karena ketidakstabilan tulang yang frkatur, nyeri atau spasme otot. paralysis dapat terjadi karena kerusakan syaraf.
  7. Mobilitas abnormal. Adalah pergerakan yang terjadi pada bagian-bagian yang pada kondisi normalnya tidak terjadi pergerakan. Ini terjadi pada fraktur tulang panjang.
  8. Krepitasi. Merupakan rasa gemeretak yang terjadi jika bagian-bagaian tulang digerakkan.
  9. Defirmitas. Abnormalnya posisi dari tulang sebagai hasil dari kecelakaan atau trauma dan pergerakan otot yang mendorong fragmen tulang ke posisi abnormal, akan menyebabkan tulang kehilangan bentuk normalnya.
  10. Shock hipouolemik. Shock terjadi sebagai kompensasi jika terjadi perdarahan hebat.
  11. Gambaran X-ray menentukan fraktur. Gambara ini akan menentukan lokasi dan tipe fraktur

KOMPLIKASI
Komplikasi akibat fraktur yang mungkin terjadi menurut Doenges (2000) antara lain:

a. Shock

b. Infeksi

c. Nekrosis divaskuler

d. Cidera vaskuler dan saraf

e. Mal union

f. Borok akibat tekanan

Diagnosa

Foto rontgen biasanya bisa menunjukkan adanya patah tulang.Kadang perlu dilakukan CT scan atau MRI untuk bisa melihat dengan lebih jelas daerah yang mengalami kerusakan.Jika tulang mulai membaik, foto rontgen juga digunakan untuk memantau penyembuhan.

Pengobatan

Tujuan dari pengobatan adalah untuk menempatkan ujung-ujung dari patah tulang supaya satu sama lain saling berdekatan dan untuk menjaga agar mereka tetap menempel sebagaimana mestinya. Proses penyembuhan memerlukan waktu minimal 4 minggu, tetapi pada usia lanjut biasanya memerlukan waktu yang lebih lama. Setelah sembuh, tulang biasanya kuat dan kembali berfungsi.Pada beberapa patah tulang, dilakukan pembidaian untuk membatasi pergerakan. Dengan pengobatan ini biasanya patah tulang selangka (terutama pada anak-anak), tulang bahu, tulang iga, jari kaki dan jari tangan, akan sembuh sempurna.Patah tulang lainnya harus benar-benar tidak boleh digerakkan (imobilisasi).

Imobilisasi bisa dilakukan melalui,

  • Pembidaian : benda keras yang ditempatkan di daerah sekeliling tulang.
  • Pemasangan gips : merupakan bahan kuat yang dibungkuskan di sekitar tulang yang patah
  • Penarikan (traksi) : menggunakan beban untuk menahan sebuah anggota gerak pada tempatnya. Sekarang sudah jarang digunakan, tetapi dulu pernah menjadi pengobatan utama untuk patah tulang pinggul.
  • Fiksasi internal : dilakukan pembedahan untuk menempatkan piringan atau batang logam pada pecahan-pecahan tulang. Merupakan pengobatan terbaik untuk patah tulang pinggul dan patah tulang disertai komplikasi.Imobilisasi lengan atau tungkai menyebabkan otot menjadi lemah dan menciut. Karena itu sebagian besar penderita perlu menjalani Fisioterapi. Terapi dimulai pada saat imobilisasi dilakukan dan dilanjutkan sampai pembidaian, gips atau traksi telah dilepaskan.
    Pada patah tulang tertentu (terutama patah tulang pinggul), untuk mencapai penyembuhan total, penderita perlu menjalani physioytherapy selama 6-8 minggu atau kadang lebih lama lagi.

Macam-macam Cedera

  • Sprain

Sprain lebih dikenal dengan sebutan keseleo. Sprain adalah bentuk cidera berupa penguluran atau kerobekan pada ligament (jaringan yang menghubungkan tulang dengan tulang) atau kapsul sendi, yang memberikan stabilitas sendi. Kerusakan yang parah pada ligament atau kapsul sendi dapat menyebabkan ketidakstabilan pada sendi. Gejalanya dapat berupa nyeri, inflamasi/peradangan, dan pada beberapa kasus, ketidakmampuan menggerakkan tungkai. Sprain terjadi ketika sendi dipaksa melebihi lingkup gerak sendi yang normal, seperti melingkar atau memutar pergelangan kaki.

Sprain atau keseleo adalah jenis cedera yang paling sering dialami oleh para pemain sepak bola. Keseleo yang dialami mulai dari bagian pergelangan kaki, kaki bagian bawah, hingga lutut merupakan bagian-bagian yang paling sering terjadi di sepak bola, terutama bagian pergelangan dan medial collateral ligament (semacam pengikat sendi tulang). Untuk menghindari keseleo, diperlukan pemanasan yang cukup dan stretching yang tepat bisa mencegah terjadinya cedera tersebut.

Lutut adalah persendian yang paling besar dalam tubuh kita dan memliki anatomi yang sangat kompleks. Pada lutut terdapat dua buah lapisan condyle yang saling berhubungan pada ujung femur. Kedua lapisan ini hampir semuanya menempel pada permukaan ujung tibia (tulang gores) dan berbentuk seperti kubah. Persendian pada lutut tidak memiliki stabilitas sama sekali, stabilitas tersebut seluruhnya bergantung pada jaringan-jaringan halus (soft tissues).

Keseleo lutut sering terjadi pada jenis olahraga yang menggunakan kontak tubuh termasuk olahraga ski, jarang sekali terjadi pada olahraga lari. Atlet lari mungkin saja menderita keseleo lutut yang disebabkan oleh salah melangkah, atau tersandung dan jatuh terpelanting kedepan, sehingga menyebabkan lutut melakukan gerakan hiperekstensi

  • Strain

Strain adalah bentuk cidera berupa penguluran atau kerobekan pada struktur muskulo-tendinous (otot dan tendon). Jenis cedera ini terjadi akibat otot tertarik pada arah yang salah, kontraksi otot yang berlebihan atau ketika terjadi kontraksi, otot belum siap. Strains sering terjadi pada bagian groin muscles (otot pada kunci paha), hamstrings (otot paha bagian bawah), dan otot quadriceps. Cedera tertarik otot betis juga kerap terjadi pada para pemain bola. Fleksibilitas otot yang baik bisa menghindarkan diri dari cedera macam ini. Kuncinya dalah selalu melakukan stretching setelah melakukan pemanasan, terutama pada bagian otot-otot yang rentan tersebut.

Strain akut pada struktur muskulo-tendinous terjadi pada persambungan antara otot dan tendon. Strain terjadi ketika otot terulur dan berkontraksi secara mendadak, seperti pada pelari atau pelompat. Tipe cidera ini sering terlihat pada pelari yang mengalami strain pada hamstringnya. Beberapa kali cidera terjadi secara mendadak ketika pelari dalammlangkah penuh. Gejala pada strain otot yang akut bisa berupa nyeri, spasme otot, kehilangan kekuatan, dan keterbatasan lingkup gerak sendi. Strain kronis adalah cidera yang terjadi secara berkala oleh karena penggunaan berlebihan atau tekakan berulang-ulang, menghasilkan tendonitis (peradangan pada tendon). Sebagai contoh, pemain tennis bisa mendapatkan tendonitis pada bahunya sebagai hasil tekanan yang terus-menerus dari servis yang berulang-ulang. Berat ringannya sprain dan strain Therapist mengkategorikan sprain dan strain berdasarkan berat ringannya cidera. Derajat I (ringan) berupa beberapa stretching atau kerobekan ringan pada otot atau ligament. Derajat II (sedang) berupa kerobekan parsial tetapi masih menyambung. Derajat III (berat) berupa kerobekan penuh pada otot dan ligament, yang menghasilkan ketidakstabilan sendi.

Strain ringan ditandai dengan kontraksi otot terhambat karena nyeri dan teraba pada bagian otot yang mengaku strain total didiagnosa sebagai otot tidak bisa berkontraksi dan terbentuk benjolan

Cidera strain membuat daerah sekita cidera memar dan bengkak setelah 24 jam. Pada bagian memar terjadi perubahan warna, ada tanda-tanda pendarahan pada otot yang sobek, dan otot mengalami kejadian

Memar dan bengkak disekitar persendian tulang yang terkena cedera, termasuk rubahan warna kulit terjadi kemarthrosis atau pendarahan sendi. Nyeri pada persendian tulang, nyeri bila anggota badan digerakkan fungsi persendian terganggu, dll.

Pencegahannya yaitu pada saat melakukan aktivitas olahraga memakai sepatu yang sesuai, misalnya sepatu yang bisa melindungi pergelangan kaki selama aktivitas. Melakukan pemanasan (streching) sebelum melakukan aktivitas atletik, serta latihan yang tidak berlebihan.

Terapi

Pengobatan sprain dan strain adalah terapi, yang dilakukan adalah reset atau istirahat, mendinginkan area cidera, copression atau balut bagian yang cidera, elevasi atau meninggikan, membebaskan diri dari beban. Jika nyeri dan bengkak berkurang selama 48 jam setelah cidera, gerakkan persendian tulang ke seluruh arah. Hindari tekanan pada daerah cidera sampai nyeri hilang (biasanya 7-10 hari untuk cidera ringan dan 3-5 minggu untuk cidera berat), gunakan tongkat penopang ketika berjalan bila dibutuhkan.

Cidera derajat I biasanya sembuh dengan cepat dengan pemberian istirahat, es, kompresi dan elevasi (RICE). Terapi latihan dapat membantu mengembalikan kekuatan dan fleksibilitas. Cidera derajat II terapinya sama hanya saja ditambah dengan immobilisasi pada daerah yang cidera. Dan derajat III biasanya dilakukan immobilisasi dan kemungkinan pembedahan  untuk mengembalikan fungsinya. Kunci dari penyembuhan adalah evaluasi dini dengan professional medis. Sekali cidera telah ditentukan, rencana terapi dapat dikembangkan. Dengan perawatan yang tepat, kebanyakan sprain dan strain akan sembuh tanpa efek samping.

Kunci dari penyembuhan adalah evaluasi dini dengan professional medis. Sekali cidera telah ditentukan, rencana terapi dapat dikembangkan. Dengan perawatan yang tepat, kebanyakan sprain dan strain akan sembuh tanpa efek samping.

  • Knee Injuries

Adalah cidera yang terjadi karena adanya paksaan dari tendon. Saat mengalami cidera ini akan merasakan nyeri tepat dibawah mangkuk lutut setelah melakukan latihan olahraga. Rasa sakit itu disebabkan oleh gerakan melompat, menerjang maupun melompat dan turun kembali.

Ada beberapa jenis cedera lutut yang umum dialami oleh pemain bola, yaitu cedera pada medial collateral ligament, meniscus, dan anterior cruciate ligament, baik itu sobek pada jaringan, maupun putusnya jaringan tersebut. Pengenaan sepatu yang tepat, kondisi lapangan yang baik, dan latihan kekuatan (strength training) yang tepat bisa mengurangi risiko terjadinya cedera lutut.

Plica Syndrome of The Knee

Sindrom plica disebabkan oleh adanya penebalan pada lapisan persediaan lutut. Biasanya terjadi pada bagian dalam tepat pada perbatasan patella (mangkuk lutut) bagian atas.lapisan-lapisan persendian tersebut tersebut tersusun dari jaringan yang dinamakan synovium. Jaringan synovium ini memproduksi cairan pelumas yang disebut cairan synovial. Jika terjadi penebalan pada lapisan ini lapisan akan menggesek pada bagian-bagian lutut lainnya, khususnya bagian dalam femural condyle (ujung bagian bawah dari tulang paha) sehingga menimbulkan rasa sakit dan iritasi.

Kebanyakan para pelari cenderung menderita sindrom plica ini. Para pelari ini merasakan sakit pada bagian dalam lutut. Beberapa orang ada yang lebih cepat merasakan sakit ini apalagi bila sedang berlari mendaki, karena lutut lebih banyak melakukan gerakan fleksi atau menekuk. Sindrom ini memiliki gejala yang hampir sama dengan sindrom chondromalasia.

  • Compartment Syndrome

Para atlet pada umumnya sering mengalami permasalahan (gangguan rasa nyeri atau sakit) yang terjadi pada kaki bawah (meliputi daerah antara lutut dan pergelangan kaki). Terkadang rasa sakit/nyeri tersebut terjadi karena adanya suatu sindrom kompartemen

Diagnosa terhadap sindrom terhadap sindrom tersebut dilakukan dengan cara perkiraan, karena pola karakteristik (gejala) dan rasa sakit tersebut dan ukuran-ukuran tekanan kompartemennya. Diantara beberapa penyakit yang menyertai sindrom ini dapat diatasi dengan pembedahan (operasi).

  • Shin Splints

Istilah shin aplints kadang-kadang digunakan untuk menggambarkan adanya rasa sakit (cidera pada kaki bagian bawah yang  seringkali terjadi terjadi akibat melakukan berbagai aktivitas olahraga, termasuk olahraga lari. Shin splints tersebut dibedakan menjadi dua jenis menurut lokasi rasa sakitnya. Anterior Shin Splints, yaitu rasa sakit yang terjadi pada bagian depan (anterior) dari tulang gares (tibia). Dan yang kedua adalah Posterior Shin Splints, rasa sakit tersebut terasa pada bagian dalam (medial) kaki pada tulang tibia

Shin splints disebabkan oleh adanya robekan sangat kecil pada otot-otot kaki bagian bawah yang berhubungan erat dengan tulang gares. Pertama-tama akan mengalami rasa sakit yang menarik-narik setelah melakukan lari. Apabila keadaan ini dibiarkan dan terjadi terus, maka akan semakin parah, bahkan dapat juga terasa sakit meskipun pada saat kita berjalan kaki. Rasa sakit/perih tersebut biasanya terasa seperti adanya satu atau beberapa benjolan kecil pada sepanjang sisi tulang gares.

Penyebab

Anterior shin splints disebabkan oleh adanya ketidakseimbangan otot kaki, penyerapan goncangan oleh kaki yang tidak cukup (tidak sesuai), lari dengan posisi kaki jinjit, atau terjadinya pronasi yang berlebihan pada kaki. Kelompok otot posterior yang berada di belakang kaki bagian bawah berperan sekali terutama pada waktu menggerakkan tubuh kita ke arah depan. Pada umumnya otot-otot ini lebih kuat daripada otot-otot pada bagian depan kaki bawah, sehingga hal ini akan menimbulkan adanya ketidakseimbangan otot. Pada saat kita berlari, otot-otot kaki bagian depan (anterior) mengangkat tungkai keatas kearah kaki. Sehingga memberikan ruangan bebas untuk mengayun kedepan. Otot ini juga yang mempersiapkan kaki pada saat akan menginjak tanah. Beberapa usaha menegangkan pada otot kaki yang berlawanan (posterior) akan memberikan ketegangan yang tidak sesuai pada otot-otot anterior, sehingga hal ini dapat mengakibatkan terjadinya shin splints. Penyerapan terhadap goncangan secara tidak sempurna juga dapat mengakibatkan terjadinya anterior shin splints.

  • Achilles Tendon Injuries

Cedera pada tendon achilles ini menempati peringkat pertama yang sering terjadi pada atlet dan paling sulit untuk merawat/menyembuhkannya. Cedera tersebut berkisar dari tendinitis ringan sampai pada pemutusan tendon yang parah. Kunci dari diagnosa tahap-tahap cidera ini adalah pengenalan pada tanda-tanda dan gejala-gejala yang terjadi.

  • Fractures

Cedera seperti ini dialami apabila pemain yang bersangkutan mengalami benturan dengan pemain lain atau sesuatu yang keras. Cedera fractures tidak hanya terjadi pada bagian kaki macam tulang paha, tulang kering, tulang selangkangan, atau tulang telapak kaki, tapi juga kerap terjadi pada lengan, bahu, hingga pergelangan tangan. Untuk menghindari cedera macam ini, penggunaan pelindung sangat dianjurkan untuk meminimalisir patah atau retak tulang. Kasus Wayne Rooney merupakan salah satu contoh cedera fractures yang cukup membuat pusing Alex Fergusson.

Setiap tulang yang mendapatkan tekanan terus-menerus diluar kapasitasnya dapat mengalami keretakan (stress fracture). Keretakan tulang secara teknis adalah pemutusan yang terjadi pada tulang bahkan mengalami pecah akibat adanya tekanan pada tulang yang tanpa disadari oleh atlet, sehingga perlu dilakukan diagnosa. Retak tulang dapat saja terjadi dimana saja pada tubuh kita. Kebanyakan terjadi pada kaki yang disebabkan pada tekanan yang besar sekali pada saat melakukan gerakan melompat maupun lari. Kelemahan pada struktur tulang sering terjadi pada atlet ski, jogging, berbagai atlet lari, dan pendaki gunung maupun para tentara, mereka ini mengalami march fracture.

  • Dislocation

Tempurung lutut penting sekali dalam setiap aktivitas olahraga yang banyak membutuhkan gerakan pada kaki bawah. Patella merupakan lapisan piringan sendi tulang yang terletak pada ujung femur. Femur ini memiliki celah pada ujungnya, yang merupakan tempat patella pada saat kaki melakukan gerakan menekuk. Jika patell keluar dari celahnya dan berpindah kesalah satu sisi akan menimbulkan pergerakan letak. Pergeseran yang tidak pada tempatnya ini merupakan subluksi, dimana tempurung lutut tidak menempati posisi sebagaimana mestinya tetapi menyelip sedikit ke salah satu sisi ini akan menimbulkan rasa sakit dan dapat diperkirakan telah terjadi pergeseran tempat patella

Dan yang khas, atlet yang menderita dislokasi (pergeseran) tempurung lutut akan melakukan beberapa gerakan memutar pada saat melangkah kesamping atau gerakan pengayun pemukul baseball. Pada keadaan ini, kaki bagian belakang akan memutar kearah dalam dan tempurung lutut bergeser dari tempatnya (kearah luar). Atlet akan merasakan sakit yang amat sangat pada lututnya, bahkan terkadang lutut tersebut tidak dapat diluruskan. Pada saat dilakukan pemeriksaan, ternyata patella tersebut masih tergeser dari tempatnya.

permainan dg alat untuk pemanasan

Kena Bola, Jadi Penjaga

Dalam penjas, pemanasan merupakan hal yang tidak boleh diabaikan. Selain menaikkan suhu badan, pemanasan juga berfungsi untuk menyiapkan otot-otot tubuh agar cedera yang mungkin terjadi dapat diminimalkan. Meski tidak menjamin untuk tidak terkena cedera, setidaknya pemanasan dapat mencegah terjadinya cedera. Pemanasan dapat dilakukan dengan stecthing biasa, atau dengan sebuah permainan. Baru-baru ini, pemanasan biasanya didesain dalam bentuk permainan. Hal ini berdasar latar belakang yang biasa terjadi, siswa merasa kurang berminat untuk melakukan pemanasan. Dengan didesain dalam sebuah permainan, diharapkan siswa dapat meningkat minatnya dalam melakukan pemanasan. Pada kesempatan kali ini, akan didesain sebuah pemanasan dalam bentuk permainan. Permainan “Kena Bola, Jadi Penjaga” ini didesain untuk melatih kekuatan otot lengan atas.

Adapun bentuk permainan ini adalah sebagai berikut.

  1. Permainan dimainkan dalam lapangan persegi ukuran kurang lebih 5m x5m. Ukuran lapangan dapat dimodifikasi sesuai jumlah anak. Perhatikan, jangan sampai lapangan terlalu besar atau terlalu kecil.
  2. Permainan dimainkan oleh 5-10 anak.
  3. 1 atau 2 anak sebagai penjaga.
  4. Penjaga berada pada garis lapangan dan boleh bergerak dengan tetap berada pada garis. Anak yang lain berada di dalam lapangan.
  5. Anak yang menjadi penjaga membawa 3-5 bola plastik ukuran kecil dan harus berusaha mengenakan bola kepada anak yang berada dalam lapangan dengan cara melempar.perkenaan bola yang dianggap sah adalah pada bagian pantat ke bawah. Anak yang tidak menjadi penjaga sebisa mungkin menghindari bola dengan bergerak bebas dengan tetap berada di dalam lapangan.
  6. Anak yang terkena bola bertugas menggantikan tugas penjaga, dan penjaga masuk ke dalam lapangan.
  7. Permainan dilakukan 5-10 menit.

Sejarah Tenis Meja

Tenis meja, atau ping pong (sebuah merek dagang), adalah suatu olahraga raket yang dimainkan oleh dua orang (untuk tunggal) atau dua pasangan (untuk ganda) yang berlawanan. Di Republik Rakyat Cina, nama resmi olahraga ini ialah “bola ping pong” (Tionghoa:乒乓球; Pinyin:pīngpāng qiú)

  • Permainan tenis meja bermula pada tahun 1880-an di Inggris. Saat itu, masyarakat kelas atas Victoria menganggapnya sebagai hiburan seusai santapan malam.
  • Pada Olimpiade Seoul 1988, tenis meja dipertandingkan untuk pertama kalinya di ajang olahraga yang paling prestisius itu.
  • Tenis meja menjadi sumber inspirasi bagi PONG, sebuah video game terkenal yang dirilis tahun 1972.
  • Pada awal 1970-an, para pemain tenis meja Amerika Serikat diundang ikut serta dalam sebuah turnamen di Republik Rakyat Cina. Peristiwa ini mencairkan ketegangan hubungan antara kedua negara. Istilah “Diplomasi Ping Pong” muncul ketika Presiden AS Richard Nixon tak lama kemudian berkunjung ke Tiongkok.
  • Pada Kejuaraan Dunia 1936 di Praha, dua pemain yang saling menerapkan pola bertahan/defensif membutuhkan waktu lebih dari satu jam demi meraih satu poin.
  • Uni Soviet melarang penduduknya bermain tenis meja pada 1930 hingga 1950 dengan alasan olahraga tersebut berbahaya bagi mata manusia.

http://id.wikipedia.org/wiki/Tenis_meja

Asal muasal tenis meja belum pernah ada sumber yang tepat, walaupun itu olahraga yang relatif muda, lebih muda dari tennis lapangan dan tidak jauh lebih tua dari bola basket.
Paling awal dikenal dalam bentuk olahraga, dipanggil tenis indoor, telah dimainkan pada awal tahun 1880-an oleh para tentara Inggris di India dan Afrika Selatan, menggunakan papan dari kotak cerutu sebagai paddles dan gabus bulat dari botol anggur sebagai bola, dengan deretan buku menetapkan atas di bagian tengah meja untuk membentuk jarring atau net.

Versi lain dikembangkan di Inggris pada 1890, berbagai cara yang dikenal sebagai ” whiff whaff ” dan “gossima,” dan Parker Brothers mulai manufaktur yang tenis indoor kit yang menyertakan portable bersih yang dapat diset up pada meja, bola kecil yang ditutup dengan kasa , dan miniatur paddles.  James Gibb, adalah orang Inggris yang berkunjung ke Amerika Serikat pada 1900, membawa beberapa seluloida bola berongga dan mulai bermain dengan tenis indoor teman-teman, menggunakan bola baru. Gibb ternyata datang dengan nama “pingpong,” mengacu pada suara benturan paddle dgn bola di atas meja. Namun, produsen alat-alat olahraga Inggris, John Jacques, mendaftarkan nama “Ping Pong” sebagai nama dagang 1901 dan dijual di Amerika hak Parker Brothers, yang datang di bawah nama itu.

EC Goode, kebangsaan Inggris lainnya pada 1902 melapisi kayu dengan paddle karet, yang membuat dia bias memberikan efek spin pada bola. Asosiasi Ping Pong didirikan di Inggris tahun itu, namun hanya berumur kurang dari tiga tahun, terutama karena Parker Brothers’ membuat peralatan dgn harga yang mahal.  Walaupun demikian, olah raga ini dengan pasti menyebar di Inggris dan Eropa, terutama dengan peralatan dipasarkan oleh produsen lain dengan menggunakan nama generik tenis meja. Asosiasi Tenis Meja Baru didirikan di Inggris pada 1921, diikuti oleh pendirian Fédération Internationale de Tennis de Table (International Federation Tenis Meja) pada 1926 oleh pertemuan Inggris, Swedia, Hungaria, India, Denmark, Jerman, Cekoslovakia, Austria, dan Wales di Berlin.
Turnamen kejuaraan dunia pertama diadakan di London pada tahun 1927. Hingga perang Dunia II, Hungaria mendominasi dunia tennis meja. Dua Hungarian pemain top papan atas awal periode adalah Maria Mednyanszky, yang memenangkan tujuh kali women world championship, dan Viktor Barna, lima kali world champion. Cekoslovakia dan Rumania juga menghasilkan beberapa pemain top papan atas.  Association Ping Pong American didirikan pada tahun 1930, dengan keanggotaan yang terbatas, yaitu hanya pengguna equipment dari produk Parker Brother. Dua organisasi saingan, the US Amateur Table Tennis Association and the National Table Tennis Tiga kelompok digabung dalam 1935 menjadi the US Table Tennis Association, yang telah diubah namanya USA Table Tennis pada tahun 1994.
Eropa Tengah mendominasi terus untuk waktu yang lama setelah Perang Dunia II, tetapi pemain Asia mengambil alih olahraga yang dimulai pada 1953. Salah satu faktor di Asia banyak bermunculan bintang tennis meja adalah pengenalan dari karet yang menggunakan sponge oleh pemain Jepang, Horoi Satoh pada tahun1952. Lapisan yang baru ini mampu membuat permainan lebih cepat dan pemain juga memperoleh spin yang lebih maksimal.
Pemain Asia juga mengembangkan “pen holder” grip, Pegangan yang kini digunakan oleh hampir semua pemain top internasional. Tenis meja menjadi olahraga resmi di Olimpiade 1988, dengan katagori single dan doubles untuk pria dan wanita.

http://www.forumtenismeja.com/forum/archive/index.php/t-1075.html

Sejarah Tenis Meja Asia dan Indonesia

Sejarah Tenis Meja Asia

Permainan tenis meja memasuki Asia melalui RRC, Jepang dan Korea. Negara-negara tersebut merupakan pelopor perkembangan tenis meja di Asia. Permainan ini masukk Asia Selain India setelah tahun 1910. Namun usaha-usaha terorganisir untuk memperkokoh kepentingan tenis meja baru berakar pada waktu diselenggarakannya kejuaraaj dunia di Bombay pada bulan Februari 1952. Negara-negara Asia sebagai peserta di dalam kejuaraan dunia tersebut memutuskan untuk membentuk federasi tenis meja asia yang dalam bahasa inggris lebih dikenal dangan The Table Tennis Federation of Asia. Federasi ini telah menyelenggarakan dangan sukses 10 kejuaraan Asia, yaitu :

♠        Ke 1 di Singapura tahun 1952.

♠        Ke 2 di Tokyo tahun 1953.

♠        Ke 3 di Singapura tahun 1954.

♠        Ke 4 di Manila tahun 1957.

♠        Ke 5 di Bombay tahun 1960.

♠        Ke 6 di Manila tahun 1963.

♠        Ke 7 di Seoul tahun 1964.

♠        Ke 8 di Singapura tahun 1967.

♠        Ke 9 di Jakarta tahun 1969.

♠        Ke 10 di Nagoya tahun 1970.

Beberapa negara Asia kemudian merasa kurang puas dengan TTFA, karena ternyata belum menghimpun seluruh kekuatan di Asia, sebagaimana termaksud di dalam anggaran dasar TTFA.

Pada bulan Maret 1972, perwakilan dari asosiasi tenis meja Cina, DPR Korea, dan Jepang bertemu khusus untuk mengambil inisiatif mengadakan pertemuan pendahuluan di Beijing, Cina. Pada bulan Mei tahun itu juga pertemuan pendahuluan dilakukan dan dihadiri oleh delegasi dari 16 negara yaitu masing-masing : Camboja, Cina, DPR Korea, Iran, Irak, Jepang, Kuwait, Lebanon, Malasyia, Nepal, Pakistan, Palestina, Singapura, Srilangka, Siria, dan Vietnam. Sejalan dengan keinginan keras dari para delegasi, maka pertemuan pendahuluan di ubah statusnya menjadi pertemuan pembukaan untuk membentuk Asian Table Tennis Union (ATTU) pada tanggal 7 Mei 1972. Pertemuan menerima komunike dan anggaran dasar serta memilih pengurus ATTU.

Kejuaraan Asian masa ke pengurusan ATTU ke I dan kongres ATTU ke I di selenggarakan di Beijing pada bulan September 1972. Enam kongres ATTU dan kejuaraan Asia telah diselenggarakan dengan sukses di: Beijing, Yokohama, Pyong-Yang, Kuala Lumpur, Calcuta, Jakarta, sejak tahun 1972 hingga tahun 1982.

Tujuan dibentuknya ATTU adalah :

  • Untuk mempererat tali persahabatan antar pemain tenis meja dan rakyat dari negara-negara dan wilayah di Asia dan untuk memperdalam hubungan persahabatan antar masyarakat tenis meja dan pemain Asia dengan mereka dari benua-benua lain.
  • Untuk mempertinggi popularitas, pengembangan dan prestasi tenis meja di Asia. Dasar pokoknya adalah : persamaan hak serta saling hormat menghormati antar sesame anggota uni, besar maupun kecil, serta konsultasi demokratik.

Sampai tahun 1982 ATTU telah mendapatkan 32 anggota penuh dari Asia dengan dua associate member dari Oceania. Sekretariat ATTU di tempatkan di Beijing tempat domisilinya sekretasis jendral bulletin ATTU dalam bahasa Inggris yangn sudah diterbitkan sejak tahun 1979. ATTU mendapat pengakuan resmi sebagai satu-satunya wadah kontinental yang mengatur petenis mejaan di Asia, dari ITTF pada tahun 1975 bertepatan dengan penyelenggaraan general meeting ITTF ke 33 di Calcuta.

Sejarah Tenis Meja Indonesia

Permainan tenis meja di Indonesia baru dikenal pada tahun 1930. Pada masa itu hanya dilakukan di balai-balai pertemuan orang-orang Belanda sebagi suatu permainan rekreasi.

Hanya golongan tertentu saja dari golongan pribumi yang boleh ikut latihan, antara lain keluarga pamong yang menjadi anggota dari balai pertemuan tersebut.
Sebelum perang dunia ke II pecah, tepatnya tahun 1939, tokoh-tokoh pertenismejaan mendirikan PPPSI (Persatuan Ping Pong Seluruh Indonesia).
Pada tahun 1958 dalam kongresnya di Surakarta PPPSI mengalami perubahan nama menjadi PTMSI (Persatuan Tenis Meja Seluruh Indonesia).
Tahun 1960 PTMSI elah menjadi anggota federasi tenis meja Asia, yaitu TTFA (Table Tennis Federation of Asia).

Perkembangan tenis meja di Indonesia sejak berdirinya PPPSI hingga sekarang bisa dikatakan cukup pesati. Hal ini dapat dilihat dari banyaknya perkumpulan-perkumpulan tenis meja yang berdiri, serta banyaknya pertandingan tenis meja yang dilakukan, misalnya dalam arena : PORDA, PON, POMDA, POSENI di tingkat SD, SLTP, SLTA serta pertandingan-pertandingan yang diselenggarakan oleh perkumpulan-perkumpulan tenis meja, instansi pemerintah atau swasta atau karang taruna dll.

Indonesia selalu di undang dalam kejuaraan-kejuaraan dunia resmi setelah Indonesia terdaftar sebagai anggota ITTF pada tahun 1961. Selain kegiatan-kegiatan pertandingan tersebut, hal lain yang patut dicatat dalam perkembangan pertenismejaan nasional adalah berdirinya Silatama (Sirkuit Laga Tenis Meja Utama) yang dimulai pada awal tahun 1983, yang diiselenggarakan setiap 3 bulan sekali serta Silataruna yang kegiatannya dimulai sejak 1986 setiap 6 bulan sekali.

http://www.forumtenismeja.com/forum/archive/index.php/t-1164.html

Analisis Biomekanika pada Olahraga Lompat Jauh

Gerak lompat jauh merupakan gerakan dari perpaduan antara

  • Kecepatan (speed),
  • Kekuatan (stenght),
  • Kelenturan (flexibility), saat melecut setelah menolak
  • Daya tahan (endurance),
  • Ketepatan (acuration). Saat menumpu di balok tumpuan

Hal – hal yang perlu dihindari dalam melakukan lompat jauh:
1. Memperpendek atau memperpanjang langkah terakhir sebelum bertolak.
2. Bertolak dari tumit dengan kecepatan yang tidak memadai.
3. Badan miring jauh kedepan atau kebelakang.
4. Fase yang tidak seimbang.
5. Gerak kaki yang premature.
6. Tak cukup angkatan kaki pada pendaratan.
7. Satu kaki turun mendahului kaki lain pada darat.

Hal – hal yang harus diperhatikan dalam melakukan lompat jauh:
1. pertahankan kecepatan sampai saat menolak
2. berusahalah mencapai dorongan yang cepat dan dinamis dari balok tumpuan.
3. Rubahlah sedikit posisi lari, bertujuan mencapai posisi lebih tegak.
4. manfaatkan gerakan lengan dengan baik
5. Capailah jangkuan gerak yang baik.
6. Gerak akhir sebaiknya diusahakan  sekuat mungkin menggunakan tenaga semaksimal mungkin
7. Latihan gerakan pendaratan.
8. Kuasai gerak yang betul dari lengan dan kaki untuk mendapatkan lentingan saat melayang di udara

Lompat Jauh adalah Gabungan gerak berputar dan gerak linier

gerak linier

Ketika seorang atlet lompat jauh melakukan start hingga dia mendarat pada bak pasir, merupakan geraan linier sebab

  • Dia berpindah dari satu titik ke titik yang lain yaitu dari titik start sampai pada titik ketika mendarat dibak pasir
  • Dia bergerak lurus berubah beraturan dengan percepatan maksudnya atlet tersebut berlari lurus kedepan dengan kecepatan berubah secara beraturan yaitu semakin lama semakin cepat

gerak berputar

Dan gerak persendian ketika atlet tersebut berlari merupakan gerak berputar dimana pusat putaran tersebut  ada pada

  • Articulacio humeri merupakansumbu putaran ketika mengayunkan tangan.
  • Articulation coxae merupakan sumbu putaran saat mengayunkan tungkai.
  • Articulation genus merupakan sumbu putaran ketika melakukan lompatan

Kesimpulan

Jadi pada cabang olahraga lompat jauh menggabungkan antara gerak linier dan juga gerak berputar

Dalam Lompat Jauh juga Terdapat Gerak PARABOLA

Yaitu ketika bertolak dari balok tumpuan hingga mendarat di bak pasir.

Analisis Sudut terbaik untuk melakukan Tolakan

Diketahui:

VO: 20m/dt

a :40˚, 45˚, 60

g:10m/dt

ditanya:

R?

t?

sudut 40˚

R= VO²xSin 2a = 20² x 0.98 = 392 = 39,2 m

t= 2VOx Sin a = 2 x 20 x 0,64 = 2,56 dt

sudut 45˚

R= VO²xSin 2a = 20² x 1 = 400 = 40 m

t= 2VOx Sin a = 2 x 20 x 0,70 = 2,8 dt

sudut 60˚

R= VO²xSin 2a = 20² x 0,86 = 344 = 34,4 m

t= 2VOx Sin a = 2 x 20 x 0,86 = 34,4 dt

Kesimpulan

berdasarkan gerak horisontal ini maka untuk dapat menghasilkan jangkauan yang jauh maka harus menggunakan sudut 45˚

GAYA yang Bekerja saat melakukan Lompat Jauh

  • Hukum kelebaman (law of inertia)

“Suatu benda akan tetap dalam keadaan diam atau dalam keadaan bergerak kecuali pengaruh gaya yang mempengaruhi keadaannya”

Ketika kita menolak, tubuh akan melayang dan kemudian akan jatuh kembali ke tanah, dilanjutkan sedikit gerakan ke depan setelah tubuh menyentuh tanah, kemudian berhenti. Hal ini disebabkan karena:

  1. Adanya gaya gravitasi bumi.

Setiap benda yang ada dibumi akan dipengaruhi oleh gaya gravitasi bumi meski seringan apapun benda  tersebut. Inilah yang menjadi penyebab mengapa setiap benda yang bergerak dia akan berhenti karena adanya gaya gravitasi tersebut.

  1. Adanya gaya gesek.

Gaya gesek ini terjadi antara tubuh dengan pasir, yang terjadi ketika tubuh tepat setelah mendarat. Gaya gesek yang terjadi cukup besar, sehingga gerakan tubuh ke depan setelah menyentuh tanah hampir tidak terlihat.

  • Hukum percepatan (law of reaktion)

“percepatan suatu benda karena suatu gaya berbanding lurus dengan gaya penyebabnya”

Semakin besar power kita dalam dalam melakukan awalan maka akan semakin besar pula kecepatan lari kita. Awalan yang maksimal akan menghasilkan lompatan yang maksimal.

  • Hukum III: Hukum reaksi (law of reaktion)

“setiap aksi selalu ada reaksi yang sama dan berlawanan”

Terjadi ketika melakukan tolakan. Tolakan sebaiknya dilakukan sekuat-kuatnya untuk mendapat hasil tolakan yang maksimal.

  • Moment Gaya

Kapan moment gaya harus diperbesar dan kapan moment gaya harus diperkecil

Moment gaya harus diperbesar:

Logikanya, hamper sama dengan hokum aksi reaksi. Semakin besar moment gaya, akan semakin besar pula gaya yang di hasilkan.

Moment gaya harus diperkecil

Untuk mengangkat benda agar lebih ringan maka moment gaya di perkecil. Jadi untuk mengangkat benda agar benda tersebut menjadi lebih ringan maka jarak benda tersebut atau moment gayanya juga harus diperpendek. Dalam lompat jauh, hal ini terlihat ketika melayang di udara pada lompat jauh gaya jongkok. Kaki diletakkan sedekat mungkin dengan badan dengan tujuan untuk memperkecil moment gaya.

  • Gaya gesek

Gaya gesek adalah suatu gaya yang timbul karena persinggungan antara dua permukaan yang merupakan hambatan terhadap gerak.

Terjadi ketika berlari, menumpu, dan mendarat. Bahkan, saat melayang di udara pun terjadi gaya gesek antara tubuh dengan udara. Hal ini relatif kecil pengaruhnya terhadap hasil lompatan. Namun demikian, angin yang berhembus berlawanan arah lompatan, sedikit banyak mempengaruhi jauhnya hasil lompatan. Gaya gesek yang terjadi ketika berlari, menumpu, dan mendarat memberi keuntungan kepada pelompat. Beberapa pelompat menggunakan sepatu khusus (spes) yang memiliki pull untuk memperbesar gaya gesek, yaitu agar pelompat tidak jatuh ketika melakukan awalan.

  • Elastisitas (flexibility)

Koefisien elastisitas adalah kemampuan untuk memperkesil diri dari bentuk semula sebagai akibat suatu gaya yang mengenainya

Dilakukan saat tepat akan melayang, merupakan gerak lecutan untuk mendapat gaya dorong ke depan.

Penggunaan system pengungkit pada organ-organ tubuh

Ketika seseorang melakukan lompat jauh, terlihat adsanya penggunaan pengungkit jenis kesatu oleh anggota tubuh yaitu pada lutut.

Ekstensi sendi lutut (articulacio genus)

Terjadi pada articulacio genus yaitu antara tulang femur dan tulang tibia dan fibula

Otot yang digunakan  insersio vastus medialis dan insersio vastus lateralis

Penggunaan pengungkit jenis kesatu ini terjadi ketika melakukan pendaratan. Ketika itu, kaki menumpu pada landasan (bak pasirt), tungkai bawah bertindak sebagai pengungkit, dimana lutut sebagai sumbu pusat, dan badan seolah-olah sebagai beban yang akan diungkit ke depan. Gerakan ini dilakukan untuk mendapatkan jarak lompatan terjauh. Dengan cara menjatuhkan badan ke depan, agar tumit adalah titik terjauh yang dapat diraih dari tumpuan, bukan pantat atau tangan yang terjadi karena tubuh jatuh ke belakang saat mendarat.

Gaya eksternal saat lomba

di Madrid, yang keluar sebagai pemenang untuk nomor lompat jauh di kejuaraan atletik “Meeting de Madrid 2009”  adalah Fabrice Lapierre, atlet dari Australia, yang mampu melompat sejauh 8,57 meter. Namun, hasil itu tak lepas dari bantuan embusan angin yang bertiup dengan kecepatan 3,7 meter per detik.

•Rekor dunia putra

Lompatan Powell mencapai 8,95 meter yang dibuat di Tokyo, Jepang, Agustus 1991. Dengan begitu, rekor dunia lompat jauh Mike Powell sudah bertahan hampir 18 tahun.

•Lompatan terbaik 2009

Tahun ini lompatan terbaik dunia dibuat atlet AS, Dwight Phillips, yang mencapai 8,74 meter. Lompatan tersebut dibuat Phillips saat mengikuti Kejuaraan Nasional Atletik AS di Eugene, Oregon, akhir bulan lalu.

•rekor Afrika

Di Meeting de Madrid 2009, yang merupakan bagian dari Tour Dunia Atletik IAAF, Mokoena mampu melompat sejauh 8,50 meter.

http://cetak.kompas.com/read/xml/2009/07/06/03353123/Mokoena.Bikin.Rekor.Lompat.Jauh.Afrika.di.Madrid

•Rekor PON

Maria Natalia Londan, Bali berhasil memecahkan rekor PON cabang olahraga atletik nomor lompat jauh pada Pekan Olahraga Nasional (PON) XVII di Stadion Utama Palaran Samarinda, Rabu petang. Maria Natalia Londan berhasil melompat sejauh 6,13 meter

•PON XIV/1996 di Jakarta.

6,02 meter atas nama Imelda Yudith S dari Jawa Timur yang dicetak pada